![]() |
| Siapkan FC KTP & meterai 6000 untuk Formulir pengajuan |
Setelah lama mempertimbangkan bermanfaat tidak nya membuat Nomer Pokok Wajib Pajak atau NPWP akhirnya jumat sore yang lalu saya putuskan pergi meluncur ke Kantor Pelayanan Pajak (KP2) Pratama Sleman Jogjakarta yang berada di jalan ring road 10 Maguwuharjo yang berhadapan dengan ruko casa grande. Alasan kenapa harus memiliki NPWP karena saya adalah pemilik usaha Trotoar Street Bar(TSB) yang merupakan warga negara indonesia yang taat dengan peraturan yang ada di negara ini. Selain itu juga karena saya merupakan obyek di trotoar yang harus memberikan contoh, juga bisa menjawab bilamana ada pertanyaan baik dari trotoholic dan publik.
Hal lain yang menjadikannya perlu memiliki NPWP adalah karena persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk membuat TSB lebih maju dan berkembang baik dari segi kekuatan hukum, perdagangan dan permodalan membutuhkan hal tersebut.
Setelah memarkir motor saya kemudian masuk kedalam dan mengambil formulir untuk diisi sesuai keperluan pengurusan sambil menunggu antrian. 1jam an lebih menunggu akhirnya nomer urut antrian mendapat panggilan dan terjadilah perbincangan :
Petugas : " Ini pengurusan NPWP pribadi kategori usaha, usaha nya apa ya Pak?".
TSB : " Saya jualan es yoghurt di pinggir jalan gejayan mbak".
Petugas : " Punya karyawan nggak, ada tanggungan (anak) berapa?".
TSB : " Belum ada karyawan, masih sendirian, tanggungan anak 2".
Petugas : " Omsetnya tiap bulan berapa?'.
TSB : " Wah, ya nggak tentu mbak. Pastinya saya nggak tahu".
Petugas : " Harganya berapa an, tiap hari habis berapa porsi?".
TSB : " Harganya 9-10ribuan. Sehari terjual kadang 15, kadang 7, kadang 12, gak terjual juga pernah".
Petugas : " Jadi perhitungannya 15 porsi kali 10 ribu = 150 ribu kali 30 hari = 4.5 juta kali 1 tahun = 54 juta. Jadi nanti bapak bayar NPWP perbulannya 56 ribu rupiah. Bagaimana?".
TSB : (" Busyett dah, banyak juga yak !-*"#?. kirain pjaknya tuh dihitung setelah net profit) Wah kalo begitu hitungannya nggak bisa Mbak!. Saya kan bilang ..., kalo "rame" bisa 15 porsi.tapi kan jualan nggak tentu rame(jawabku dengan suara agak meninggi). Perhitungan mbak itu berdasarkan asumsi pendapatan tertinggi semua..".
Petugas : " Ya udah. Kalo 45 ribuan bagaimana?".
Trotoar : " Wah mbak. Kalo segitu saya juga tidak bisa pokoknya!. Saya jualan kan juga tidak tiap hari full. Seminggu sekali tiap jumat saya libur mancing. Belum kalau saya libur karena keperluan mendadak. Ya kalau saya ngasihnya ikhlas. Kalau saya nggak ikhlas, bagaimana?".
Petugas: " Ya udah(mungkin Mbak ya mulai pasrah). Jadi bapak bisa bayarnya berapa?
Trotoar : " Gini aja mbak. Kalo 35 ribu perbulan saya mau dan ikhlas. Jadi saya juga nggak terbebani".
Petugas : "Baik, kalau begitu saya masukkan pembayarannya perbulan 35 ribu rupiah ya Pak. Tolong di tanda tangani disebelah sini(sambil menunjuk tempat meterai ditempel).
TSB : Baik mbak, tanda tangan sini ya (menandatangani + nama terang)
Petugas : Jadi ini permohonan bapak saya terima. Karena besok hari sabtu dan minggu libur, Jadi bapak kesini hari senin untuk mengambil kartu NPWP sambil membayar pajak pertama, juga menyerahkan fototempat usaha dalam flash disk atau handphone.
TSB : Baik mbak. Terimakasih banyak. Selamat sore he he
Dan kemudian pada hari selasa berikutnya saya kembali datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman. Lagi lagi antri lumayan lama menjadi hidangan pembuka diruang tunggu tersebut. Setengah jam kemudian barulah no antrian dipanggil. Saya mengutarakan maksud kedatangan dan petugas merespon dengan baik. File foto saya transfer dengan bluetooth kemudian saya menandatangani formulir dan diberi nomor kode billing untuk pembayaran pajak pertama yang di bayarkan di kantor pos atau bank BPD yang masih ada di dalam gedung tersebut juga.
Ketika sampai di kantor pos dan mengutarakan maksud untuk pembayaran, di jawab petugas dengan senyum bahwa internet sedang off line. Sehingga saya harus menikmati hidangan utama menunggu selama 1,5 jam yang saya nikmati sambil bermain hp dan menghabiskan 2 batang rokok diluar gedung.
Akhir cerita kemudian saya melakukan pembayaran dan mendatangi kembali konter petugas KP2 Pratama yang selanjutnya memasukkan data terakhir dan memberikan saya stopmap besar berisi brosur seputar pajak, tata cara pembayaran SPT dan Copyan kartu NPWP karena kartu NPWP yang asli akan dikirim melalui pos. Jadi sebenarnya pembuatan NPWP sangat mudah dan sebentar. Yang bikin lama ya waktu duduk dan menunggunya....
Petugas : " Ini pengurusan NPWP pribadi kategori usaha, usaha nya apa ya Pak?".
TSB : " Saya jualan es yoghurt di pinggir jalan gejayan mbak".
Petugas : " Punya karyawan nggak, ada tanggungan (anak) berapa?".
TSB : " Belum ada karyawan, masih sendirian, tanggungan anak 2".
Petugas : " Omsetnya tiap bulan berapa?'.
TSB : " Wah, ya nggak tentu mbak. Pastinya saya nggak tahu".
Petugas : " Harganya berapa an, tiap hari habis berapa porsi?".
TSB : " Harganya 9-10ribuan. Sehari terjual kadang 15, kadang 7, kadang 12, gak terjual juga pernah".
Petugas : " Jadi perhitungannya 15 porsi kali 10 ribu = 150 ribu kali 30 hari = 4.5 juta kali 1 tahun = 54 juta. Jadi nanti bapak bayar NPWP perbulannya 56 ribu rupiah. Bagaimana?".
TSB : (" Busyett dah, banyak juga yak !-*"#?. kirain pjaknya tuh dihitung setelah net profit) Wah kalo begitu hitungannya nggak bisa Mbak!. Saya kan bilang ..., kalo "rame" bisa 15 porsi.tapi kan jualan nggak tentu rame(jawabku dengan suara agak meninggi). Perhitungan mbak itu berdasarkan asumsi pendapatan tertinggi semua..".
Petugas : " Ya udah. Kalo 45 ribuan bagaimana?".
Trotoar : " Wah mbak. Kalo segitu saya juga tidak bisa pokoknya!. Saya jualan kan juga tidak tiap hari full. Seminggu sekali tiap jumat saya libur mancing. Belum kalau saya libur karena keperluan mendadak. Ya kalau saya ngasihnya ikhlas. Kalau saya nggak ikhlas, bagaimana?".
Petugas: " Ya udah(mungkin Mbak ya mulai pasrah). Jadi bapak bisa bayarnya berapa?
Trotoar : " Gini aja mbak. Kalo 35 ribu perbulan saya mau dan ikhlas. Jadi saya juga nggak terbebani".
Petugas : "Baik, kalau begitu saya masukkan pembayarannya perbulan 35 ribu rupiah ya Pak. Tolong di tanda tangani disebelah sini(sambil menunjuk tempat meterai ditempel).
TSB : Baik mbak, tanda tangan sini ya (menandatangani + nama terang)
Petugas : Jadi ini permohonan bapak saya terima. Karena besok hari sabtu dan minggu libur, Jadi bapak kesini hari senin untuk mengambil kartu NPWP sambil membayar pajak pertama, juga menyerahkan fototempat usaha dalam flash disk atau handphone.
TSB : Baik mbak. Terimakasih banyak. Selamat sore he he
Dan kemudian pada hari selasa berikutnya saya kembali datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman. Lagi lagi antri lumayan lama menjadi hidangan pembuka diruang tunggu tersebut. Setengah jam kemudian barulah no antrian dipanggil. Saya mengutarakan maksud kedatangan dan petugas merespon dengan baik. File foto saya transfer dengan bluetooth kemudian saya menandatangani formulir dan diberi nomor kode billing untuk pembayaran pajak pertama yang di bayarkan di kantor pos atau bank BPD yang masih ada di dalam gedung tersebut juga.
Ketika sampai di kantor pos dan mengutarakan maksud untuk pembayaran, di jawab petugas dengan senyum bahwa internet sedang off line. Sehingga saya harus menikmati hidangan utama menunggu selama 1,5 jam yang saya nikmati sambil bermain hp dan menghabiskan 2 batang rokok diluar gedung.
![]() |
| Stop map berkas NPWP harus disimpan baik baik |
Akhir cerita kemudian saya melakukan pembayaran dan mendatangi kembali konter petugas KP2 Pratama yang selanjutnya memasukkan data terakhir dan memberikan saya stopmap besar berisi brosur seputar pajak, tata cara pembayaran SPT dan Copyan kartu NPWP karena kartu NPWP yang asli akan dikirim melalui pos. Jadi sebenarnya pembuatan NPWP sangat mudah dan sebentar. Yang bikin lama ya waktu duduk dan menunggunya....

